IPC TPK Berhasil Tingkatkan Layanan Peti Kemas Hingga 6,13 Persen


Hingga bulan Oktober 2022, IPC Terminal Petikemas mencatat peningkatan layanan hingga mencapai 6,13 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang lalu.  Hal itu terjadi pasca pengalihan pemegang saham dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ke Subholding Pelindo Terminal Petikemas. Direktur Utama IPC TPK David Sirait dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/11/2022) mengatakan bahwa peningkatan-peningkatan tersebut mereka wujudkan dalam rangka meningkatkan pelayanan pada para pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan. 


Dia juga menegaskan bahwa IPC TPK sebagai operator yang 100 persen dikelola orang Indonesia kini sudah dapat bersaing dengan terminal-terminal peti kemas yang berafiliasi ke dunia internasional.  IPC TPK berhasil melayani bongkar muat peti kemas sekitar 2,3 juta TEUs pada periode Januari hingga Oktober 2022. Sementara itu, pada periode yang sama tahun lalu, mereka telah berhasil melayani bongkar muat peti kemas sekitar sekitar 2,2 juta TEUs. 


Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pelayanan peti kemas internasional di sana telah meningkat sebanyak 126,72 persen dan pelayanan peti kemas domestik telah mengalami peningkatan sebanyak 101,91 persen. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan kinerja yang signifikan. David juga memastikan bahwa kinerja IPC TPK terus dilaksanakan, seperti layanan Berthing on Arrival di mana saat sebuah kapal tiba, kapal tersebut bisa langsung bersandar di pelabuhan dan pelayanan bongkar muat bisa dilakukan. Dalam waktu kurang dari satu jam, kapal tersebut bisa berlayar kembali.  


PEningkatkan pelayanan itu sejalan dengan arahan arahan Direktur Utama PelindonArif Suhartono agar perusahaan fokus pada pemangkasan waktu port stay dan cargo stay. IPC TPK, tambah David, juga diperyaa untuk membuka 10 layanan baru, baik dalam bentuk feeder maupun Direct Call atau pelayaran langsung. 


Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, sebagaimana dilansir Republika, perusahaan terus melakukan perbaikan layanan pelabuhan. Menurut Arif, perbaikan tersebut dilakukan untuk mendorong terjadinya transformasi baik di dalam diri perseroan maupun perekonomian nasional secara keseluruhan.   Arif juga memastikan bahwa hasil dari transformasi Pelindo pasca merger sudah mulai terlihat.  Peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas yang ada pada sejumlah terminal peti kemas sudah tampak,  


Peningkatan produktivitas bongkar muat  tersebut diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH)  dan pengurangan jumlah hari kapal bersandar di pelabuhan atau port stay. Bagi Pelindo, semakin pendek waktu sandar dan bongkar muat, semakin efisien biaya operasional dan trafik kapal pun diharapkan akan makin meningkat. Sementara itu, para pelanggan baik shipping line maupun cargo owner juga mendapatkan manfaat berupa efisiensi dan kesempatan berbisnis yang lebih besar, pungkas Arif. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Tipe Truk Cargo